Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta agar rakyat tidak memilih pemimpin yang gendeng atau gila. Meski tak merinci sosok pemimpin yang di maksud , Wiranto mengatakan, Jakarta, Kamis (31/1).
Merujuk pendapat psikiater Dadang Hawar, kata dia, seorang pemimpin setidak nya harus memenuhi sejumlah kriteria yakni kecerdasan, kemampuan, kereativitas, dan spiritual. “Bahasa sederhananya pilih yang tawadhu, sabar, nah tapi ini kalau dilanjutkan kampanye saya,”kelakar nya.
Mantan Panglima ABRI ini mengatakan, memilih pemimpin dalam pilpres tak bisa sembarangan, sebab, siapa pun yang terpilih akan tetap saka memimpin Indonesia selama lima tahun ke depan.”Jangan terkelabuhi lima tahun pilih pemimpin yang tidak benar. Kalau salah salah pilih pemimpin, sampean ikut dosa,” ucap Wiranto.
Ketua Dewan Pembina Hanura ini meminta agar pihak yang gagal dalam kontestasi pilpres nantinya mampu menerima kesalahan tersebut. Menurutnya, pesta demokrasi lima tahunan itu ibadah itu ibarat sebuah pertandingan di mana kekalahan adalah hal bisa.”Gak usah ngototlah. Pertanding kalau kalah ya harus ngerti, nasib memang kalah. Bukan terus protes, demo, nyatet, tapi poli lain yang cocok. Misal jadi menteri,”ucap Wiranto.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.