Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden (KSP), Denni Puspa Purbasari mengaku enggan mengomentari pernyataan tarif tol Indonesia termahal se-ASEAN.
Meskipun demikian, dia mengatakan, hal yang harus diperhatikan ketika menilai jalan tol yang dibangun adalah dampaknya pada perekonomian.
BACA JUGA : KAMU TAHU TIDAK KALAU JANTUNG ITU TERNYATA MEMILIKI USIA ?
Menurut dirinya, ruas tol yang dibangun akan memberikan sebuah dampak pada pemangkasan waktu tempuh arus lalu lintas logistik.
" Kalau kita bicara tentang jalan tol, semula mereka mungkin mengirim barang dari Surabaya ke jakarta memakan waktu tempuh 2 hari. Artinya gini kita menyewa truk 2 hari, keluarga dua hari, tapi mungkin dengan adanya tol kita akan memperpendek masa sampainya, bisa saja hanya 12 jam doang. atau beberapa jam bisa terlampaui " ucapnya.
"Artinya apa. Memangkas ongkos. Waktu yang dia spend di jalan jadi lebih pendek, konsentrasinya di jalan juga tidak setegang lewat jalan non tol, kemudian bisa berkumpul dengan keluarga," lanjut dia.
Dia menuturkan, para pelaku bisnis logistik tentu akan memperhatikan hal tersebut. Para pengusaha tentu akan menghitung perbandingan antara biaya yang dia keluarkan untuk transportasi dengan kinerja usahanya.
"On top dari jalan tol, ini ada pemanfaatan ekonomi apakah itu worth it untuk dibayar? Saya punya hipotesis begini, kalau jalan tol itu ramai, itu artinya apa, itu berarti punya value bagi penggunanya," tutur dia.
BACA JUGA : SETELAH DICOPOT OLEH SBY, FERIAL SOFYAN MEMINTA KEMBALIKAN MOBIL DINASNYA
Jika tarif tol yang ada saat ini tidak efisien dan memberatkan pengusaha, tentu para pengusaha akan memilih untuk tidak menggunakan jalan tol.
"Itu saja, dia bisa hitung-hitungan cost and benefit. Kalau dia tidak bisa mengalahkan ongkos, pasti akan lewat pantura, kalau bisa mengalahkan ongkos itu, manfaat lebih besar dari ongkos, dia pasti akan lewat sana (tol)," ujar dia.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.