CERITA DJAROT KALAU DULU GUBERNUR DKI DIPILIH OLEH PRESIDEN
INTERQQ |
Bapak Gubernur Ibu Kota DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat yang melakukan yang berada di Kalibata, Jakarta Selatan pada hari Juma'at pada tanggal 16 Juni 2017. Bapak Djarot Syaiful Hidayat yang di dampingi oleh Bapak Kapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan bersama dengan Bapak Pangdam Jaya, Mayjen Jaswandi. Di dalam ziarahnya kali ini, Mantan Wali Kota Belitar ini berbagi semua cerita kepada Kapolda dan juga Pangdam atas terkaitnya proses pemilihan Gubernur DKI Jakarta waktu silam.
"Benar sekali kalau tadi saya sempat bercerita sama Bapak Kapolda dan juga Bapak Pangdam kalau saja dulunya pada awalnya Wali Kota maupun Gubernur DKII Jakarta yang memilih pemerintah pusat atau pembantu Presiden Republik Indonesia," di sebutkan oleh Bapak Bapak Gubernur Ibu Kota DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat pada saat berada di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan pada hari Juma'at tanggal 16 Juni 2017 kemarin.
Pemerintah pusat yang harus memilih Gubernur beserta Wakil Gubernur DKI Jakarta semenjak pada masa kepemimpinan Wali Kota pertama yaitu Bapak Suwirjo sampai dengan masa kepemimpinan dari Gubernur DKI Jakarta yang ke 9 yaitu Bapak Ali Sadikin. Dengan alasannya kalau Wali Kota maupun Gubernur DKI Jakarta yang di anggap mempunyai sebuah tingkatan yang sama dengan para Menteri.
"Ya, karena pada akhirnya yang di karenakan proses dari demokrasi pada zaman Bapak Wirjo yang pada saat itu menjabat Wali Kota DKI Jakarta untuk yang pertama kalinya sampai dengan masa Bapak Ali Sadikin itu yang memilih adalah pihak pemerintah pusat. Yang di karenakan pada masa lalu Gubernur dianggap sederajat atau juga setingkat dengan para menteri. Makan hal inilah makna dari sebuah daerah khusus Ibu Kota," di sebutkan oleh Bapak Djarot Syaiful Hidayat.
Bapak Gubernur Ibu Kota DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat tak hanya mengunjungi makam Wali Kota pertama DKI Jakarta Suwirjo, beliau juga berziarah ke makam para pahlawan revolusi seperti Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani, Letjen S. Parman, Letjen TNI Suprapto dan juga Letjen M.T Haryono. Jiarah tersebut di lakukan menjelang Ulang tahun DKI Jakarta untuk yang ke 490.
"Benar sekali kalau tadi saya sempat bercerita sama Bapak Kapolda dan juga Bapak Pangdam kalau saja dulunya pada awalnya Wali Kota maupun Gubernur DKII Jakarta yang memilih pemerintah pusat atau pembantu Presiden Republik Indonesia," di sebutkan oleh Bapak Bapak Gubernur Ibu Kota DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat pada saat berada di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan pada hari Juma'at tanggal 16 Juni 2017 kemarin.
Pemerintah pusat yang harus memilih Gubernur beserta Wakil Gubernur DKI Jakarta semenjak pada masa kepemimpinan Wali Kota pertama yaitu Bapak Suwirjo sampai dengan masa kepemimpinan dari Gubernur DKI Jakarta yang ke 9 yaitu Bapak Ali Sadikin. Dengan alasannya kalau Wali Kota maupun Gubernur DKI Jakarta yang di anggap mempunyai sebuah tingkatan yang sama dengan para Menteri.
"Ya, karena pada akhirnya yang di karenakan proses dari demokrasi pada zaman Bapak Wirjo yang pada saat itu menjabat Wali Kota DKI Jakarta untuk yang pertama kalinya sampai dengan masa Bapak Ali Sadikin itu yang memilih adalah pihak pemerintah pusat. Yang di karenakan pada masa lalu Gubernur dianggap sederajat atau juga setingkat dengan para menteri. Makan hal inilah makna dari sebuah daerah khusus Ibu Kota," di sebutkan oleh Bapak Djarot Syaiful Hidayat.
Bapak Gubernur Ibu Kota DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat tak hanya mengunjungi makam Wali Kota pertama DKI Jakarta Suwirjo, beliau juga berziarah ke makam para pahlawan revolusi seperti Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani, Letjen S. Parman, Letjen TNI Suprapto dan juga Letjen M.T Haryono. Jiarah tersebut di lakukan menjelang Ulang tahun DKI Jakarta untuk yang ke 490.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.