0

FACEBOOK AKAN MENGELUARKAN UPAYA UNTUK MEMERANGI KONTEN TERORISME

FACEBOOK AKAN MENGELUARKAN UPAYA UNTUK MEMERANGI KONTEN TERORISME

Kebijakan Facebook yang baru-baru ini menyatakan kalau akan menyatakan kebijakan yang ditujukan untuk mengahapus konten terorisme yang ada di platform-nya. Pengeluaran kebijakan ini setelah perusahaan facebook didesak oleh negara Eropa dikarenakan banyaknya orang yang menggunakan facebook untuk tujuan propaganda dan juga perekrutan oleh kelompok militan. 

Dari kabar yang beredar, kalau saat ini facebook masih menggenjot penggunaan teknologi kecerdasan buatan yang nantinya akan digunakan untuk pencocokan gambar dengan tujuan membuat proses indentifikasi dan jgua penghapusan konten lebih cepat. Pernyataan ini dinyatakan oleh Global Policy Management yang bernama Monika Bikert dalam unggahannya di blog facebooknya. 

Nantinya teknologi kecerdasan yang buatan ini akan berjalan dengan cara melakukan pencocokan gambar yang nantinya facebook bosa melihat apakah nantinya foto atau juga video yang diunggah memiliki kesamaan dengan unggahan foto atau juga video yang dianggap berhubungan dengan teroris. 

Pada saat tahun lalu Media sosial Facebook, Twitter dan Microsoft telah membuat database digital yang otomatis sehingga media sosial itu bisa mengenali pengguna yang mengunggah video dan juga foto dari kelompok militan. 

Nantinya kalau ada yang mengunggah hal yang berhubungan dengan kelompok militan, maka nantinya akan secara otomatis dihapus. Dikarenakan unggahan itu diduga telah mendukung kegiatan organisasi militan yang ditujukan untuk propaganda. 

Bickert juga menyatakan kalau nantinya akan menghapus setengah akun facebook yang berkaitan dengan terorisme. Akun yang akan dihapus ini juga adalah akun dari yang ditemukan. Hal ini diumumkan sebagai bentuk komitmen untuk pengguna yang membuat facebook tidak ramah karena adanya kegiatan terorisme. Namun kebijakan ini disambut baik oleh otoritas inggris. Dikarenakan perusahaan teknologi haruslah melakukan upaya lebih untuk memerangi kegiatan terorisme.
 
 

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.

 
Top