WOW...DANA SOSIAL DI IDUL FITRI HOMECOMING TAHUN INI RP 48,9 TRILIUN
INTERQQ |
Homecoming merupakan tradisi tahunan di Indonesia setiap Idul Fitri. Jutaan warga di kota-kota besar akan kembali ke desa masing-masing untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga besar mereka.
Tradisi homecoming ini diharapkan tidak hanya tradisi 'ceria'. Pelancong diharapkan dapat berpartisipasi dalam memberdayakan desa melalui gagasan dan dana yang memiliki kegiatan ekonomi.
"Homecoming, selain menjadi momen sosio-kultural, tapi juga momen perbaikan ekonomi, yaitu pergeseran sirkulasi uang dari kota tempat orang bekerja ke kampung halaman," kata Direktur Koleksi, Koordinasi Komunikasi dan Informasi Badan Nasional Amil Zakat (Baznas), Arifin Purwakananta di Jakarta, (21/6).
Ia terpapar, hampir sepanjang tahun terjadi perputaran ekonomi yang dominan di kota. Akibatnya, roda ekonomi tidak merata, sehingga pada saat mudik, peregangan ekonomi diharapkan bisa merata ke desa.
Mengacu data Kementerian Perhubungan, tahun ini diperkirakan 19 juta orang akan meninggalkan kota-kota besar ke kampung halaman mereka. Jumlah ini akan naik sekitar 4,8 persen dari jumlah pelancong tahun lalu. Dari jumlah tersebut, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kebutuhan dana bolak-balik mencapai Rp167 triliun.
"Baznas memperkirakan bahwa pelancong akan membelanjakan uang mereka untuk UKM untuk berbagai kebutuhan perjalanan dan liburan senilai Rp60,12 triliun, yaitu 36 persen, sedangkan dana sosial dan budaya Rp48,9 triliun atau 29 persen, sedangkan sisanya Rp57,89 triliun atau 34 persen, "katanya.
Selebihnya, lanjutnya, termasuk belanja untuk transportasi, komunikasi dan sektor lainnya ke perusahaan besar atau perusahaan negara. Dari Rp48,9 triliun dana sosial, Baznas memprediksi wisatawan tahun ini akan menghabiskan lebih dari 52 persen atau Rp25,4 triliun di kampung halaman mereka.
Baznas berharap, dana Rp25,4 triliun bisa dimanfaatkan wisatawan untuk membantu berbagai kebutuhan sosial masyarakat di kampung. Hal itu bisa diwujudkan melalui kegiatan produktif atau bantuan sosial.
"Bantuan sosial diharapkan bisa menjadi kegiatan produktif atau bantuan sosial lainnya yang memberdayakan, tidak mendorong budaya konsumtif dan berkelanjutan," kata Arifin.
Melalui program Mudik Berkah Diawali Sedekah, Baznas mendorong masyarakat untuk bisa memberi arti homecoming sebagai alat pemberdayaan kampung dan kampung halaman.
"Melalui sedekah, diharapkan perjalanan mudik membawa berkah bagi kehidupan masyarakat sekitar mereka, memberi mereka dana tidak hanya untuk kebutuhan konsumen, tapi yang memberdayakan masyarakat, seperti pembangunan sarana dan prasarana atau modal usaha. , "Kata Arifin.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.