Atraksi 111 Kuda Renggong berlangsung meriah. Pesona Kuda Renggong membuat ribuan penonton memadati lokasi pertunjukan, di lapang sepakbola Desa Kertamekar, Kecamatan Tanjung Kerta, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (12/12).
Atraksi kuda Renggong sudah dimulai pukul 08:00 Pagi. Ke 111 kuda renggong tersebut kompak bergoyang, berjingkrak, menari dan bermain silat dan mengikuti irama musik. Suara yang dihasilkan pun cukup menarik, Paduan antara kendang dan waditra gamelan.
Wakil bupati sumedan Erwan Setiawan responsif sekali dengan kegiatan berbasis budaya tersebut. Menurutnya pertunjukkan ini cukup menghibur dan menjadi atraksi pariwisata yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
BACA JUGA : PERILAKU YANG TIDAK KITA SADARI TERNYATA DAPAT MERUSAK LINGKUNGAN KITA MENJADI KOTOR
Erwan mengatakan, ini adalah hajat bersama antara Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Sumedang, dengan Masyarakat Sadar Wisata (Masawita) dan Yayasan Seni Kuda Renggong Sumedang (Yaskures).
"Tujuannya, tentu untuk mengembangkan potensi wisata budaya di Kabupaten Sumedang. Saya berharap ini bisa menjadi agenda tahunan, sehingga bisa menarik wisatawan dari luar daerah," ujarnya.
Sedangkan Ketua Harian Masawita yang juga anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq menuturkan, 111 kuda yang tampil dalam pertunjukan itu berasal dari Sumedang dan sekitarnya. Kuda-kuda tersebut berada di bawah naungan Yaskures, yang diketuai Kang Asep Cepot.
"Yaskures sendiri memiliki 300 anggota, dengan total Kuda Renggong yang dibina mencapai 600 ekor. Semua tersebar di 23 kecamatan di Kabupaten Sumedang," bebernya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Ni Wayan Giri Adnyani mengungkapkan, selama ini wilayah Sumedang memang dikenal sebagai daerah yang kaya seni dan budaya. Khususnya yang berkaitan dengan kuda.
"Kesenian Kuda Renggong sudah menjadi ikon pariwisata Sumedang yang patut dibanggakan dan dilestarikan. Bukan sekadar kesenian rakyat, atraksi Kuda Renggong terbukti mampu menjadi suguhan yang menarik minat wisatawan," ujarnya, didampingi Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar, Sumarni.
BACA JUGA : KOTA BANDUNG MENERIMA PENGHARGAAN TROPI IRSA 2018
Kabid Pemasaran Area I Kemenpar Wawan Gunawan menambahkan, Kuda Renggong bisa dikemas lebih menarik, tanpa merusak nilai-nilai yang terkandung pada kesenian tersebut. Pengemasan unsur dalam struktur pertunjukan seni Kuda Renggong harus ditata sedemikian rupa, sehingga memenuhi standar global.
"Kita bisa perhatikan mulai dari desain kostum kuda dan para pawang kuda. Koreografi para penari dan aransemen musik pengiringnya juga harus ditata. Dengan demikian, semua akan terlihat lebih keren dan menjadi sajian yang luar biasa," jelasnya.
Menteri pariwisata Arief Yahya mengapresiasikan setiap pertunjukkan yang berbasis budaya, menurut dirinya masyarakat sebagai komponen penting dalam pariwisata, harus mengambil perannya dalam menjaga dan mengangkat budaya setempat.
Kemudian mengemasnya, sehingga menjadi sajian menarik yang dapat mendatangkan wisatawan ketempat tersebut.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.