Sri Mulyani Prediksikan Defisit Anggaran Negara 2018 Mencapai 1,87 Persen
“Sekarang defisit masih di 1,95 persen. Hingga akhir tahun, diperkirakan 1,86-1,87 persen, ”kata Sri pada Kamis, 6 Desember, saat pertemuan media di Nusa Dua, Bali. Sri Mulyani menegaskan realisasi defisit negara didukung oleh penyerapan yang kuat dari sektor pajak dan efektif dan efisien dari kerja pemerintah sepanjang tahun.
“Defisit negara kita secara keseluruhan akan lebih rendah karena penyerapan kita kuat dan pengeluaran bulanan lebih rendah dari perkiraan APBN. Ini menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang lebih kuat daripada pengeluaran, ”Sri menjelaskan.
Menurut menteri, peningkatan dalam anggaran defisit negara, yang secara bertahap lebih rendah, membantu mendukung keseimbangan utama yang pada akhir tahun akan tercatat minus Rp15 triliun atau hampir nol.
Per November 2018, defisit anggaran negara tercatat sebesar Rp287,9 triliun atau 1,95 persen dari PDB. Realisasi tersebut berasal dari penerimaan negara senilai Rp1.665,5 triliun atau 87,3 persen dari target dan belanja negara sebesar Rp1.942,triliun atau 87,5 persen dari pagu anggaran.
Defisit anggaran negara berada pada angka terendah sejak 2014, dan itu menunjukkan pengelolaan APBN yang lebih baik dan optimal. Sebelumnya pada tahun 2014, defisit anggaran negara tercatat sebesar 2,19 persen terhadap PDB, 2,78 persen pada tahun 2015, 2,53 persen pada tahun 2016, dan 2,59 persen pada tahun 2017.
Pemerintah terus berusaha mempertahankan defisit anggaran negara di bawah tiga persen terhadap PDB sebagaimana diamanatkan berdasarkan Undang-undang tentang Keuangan Negara Nomor 17 Tahun 2003.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.