Bencana banjir yang melanda wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur meluas hingga ke 35 Desa di delapan kecamatan dari sebelumnya yang sebelumnya di empat kecamatan, dengan jumlah warga yang terdampak mencapai ribuan orang.
BACA JUGA : PETANI KARET MAMPU MEMPRODUKSI EKSTASI DI RINGKUS KEPOLISIAN
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Madiun mencatat delapan kecamatan itu meliputi Kecamatan Madiun, Saradan, Pilangkenceng, Balerejo, Wungu, Sawahan, Mejayan, dan Wonoasri. Bupati Madiun Ahmad Dawami membenarkan jika jumlah warganya yang terdampak banjir mencapai ribuan orang dan mungkin masih terus bertambah karena proses evakuasi ke tempat pengungsian yang aman masih terus dilakukan.
"Saat ini kami fokus pada keselamatan manusianya. Untuk data masih koordinasi dengan dinas terkait," ujar Bupati Dawami, seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (6/3). Guna penanganan yang maksimal, ia melanjutkan, jajarannya telah mendirikan posko bencana dan dapur umum di tiap kecamatan yang terdampak banjir. Sedangkan posko kesehatan didirikan di tiap desa yang terdampak banjir.
Ia mengatakan banjir di wilayah Kabupaten Madiun disebabkan karena curah hujan yang sangat tinggi selama beberapa hari terakhir. Selain itu, luapan air dari sungai Bengawan Solo juga membuat air banjir di Kabupaten Madiun sulit untuk keluar.
BACA JUGA : 4 ALASAN KENAPA KALIAN HARUS MEMBERSIHKAN MAKE UP SEBELUM TIDUR
Hingga pukul 19.00 WIB, hujan deras masih mengguyur wilayah Madiun sejak sore. Petugas BPBD, TNI, polisi, SAR masih bersiaga dan melakukan penyisiran guna mengantisipasi warga yang masih terjebak banjir. Ketinggian air belum surut sepenuhnya. Sementara ribuan warga yang terdampak banjir, dilaporkan mengungsi ke kantor desa setempat ataupun ke rumah warga yang aman.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.