Mesir memperbolehkan sekitar 800 jemaah umroh palestina dari Jalur Gaza masuk ke negaranya untuk melanjutkan perjalanan ke Mekkah, Arab Saudi. Para Jemaah umroh di laporkan pergi meninggalkan Gaza pada Minggu (3/3) dini hari menuju perbatasan mesir melalui Rafah. Otoritas Mesir lalu membawa mereka menggunakan bus ke Bandara Kairo.
Seorang pejabar Palestina di Gaza mengatakan bahwa dari Kairo, mereka akan terbang menuju Mekkah. Otoritas keamanan palestina di Rafah mengatakan sebanyak 15 orang dari ratusan rombongan itu tidak di izin kan pergi. Namun, dia tidak menjelaskan alasannya.
Sejumlah sumber keamanan Mesir di perbatasan mengatakan bahwa memberikan izin visa ini merupakan yang pertama di lakukan sejak operasi militer di Utara Sinai pada 2014 lalu. Tak seperti ibadah haji, kegiatan umroh bisa dilakukan setiap Muslim kapan saja. Sekitar 2.500 warga Palestina mendapat izin untuk meninggalkan Gaza melalui Mesir untuk pergi haji setiap tahunnya.
Sementara itu, jalur Gaza, salah satu wilayah palestina yang secara de facto di kuasai oleh Hamas, masih diblokade Israel. Tel Aviv menganggap Hamas, salah satu faksi besar Palestina, sebagai kolompok teroris. Ke dua belah pihaak telah terlibat perang di Gaza sebanyak tiga kali sejak 2008 lalu.
Di sisi lain, Rafah merupakan daerah satu satunya di Gaza yang tidak di kendalikan Israel. Wilayah itu menjadi satu-satunya jalan keluar bagi warga palestina di Gaza. Sebagian besar wilayah Rafah di tutup dalam beberapa tahun terakhir, tapi telah di buka kembali setelah 10 bulan lalu. Menurut organisasi non-profir memantau blockade di Gaza, Gisha, jalur Rafah juga di gunakan sedikitnya 300 pelancong setiap hari untuk keluar masuk Gaza dari Mesir.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.