Narkoba bisa mengintai siapa saja. Mulai dari warga biasa hingga politikus dapat tergiur dengan barang haram tersebut.
Seperti baru-baru ini, banyak pihak terkejut dengan tertangkapnya politikus Partai Demokrat Andi Arief karena kasus narkoba. Tapi ternyata, Wasekjen partai berlambang mercy itu bukan satu-satunya politikus yang terjaring narkoba. Terdapat beberapa politisi yang bernasib sama. Berikut ulasannya:
1. Politikus Golkar Terjaring di Diskotek
Pada tahun 2017 lalu, politikus Partai Golkar Indra J Piliang tak bisa menghindar saat polisi menangkapnya di Diskotek Diamond, Tamansari, Jakarta Barat. Indra ditangkap polisi lantaran mempunyai narkoba jenis sabu.
BACA JUGA : GODAAN TERBESAR YANG KAMU HADAPI DISAAT MELAKUKAN POLA DIET
Saat ditangkap Indra tak sendiri, dia bersama dua temannya. Polisi kemudian menetapkannya sebagai tersangka. Indra pun mengundurkan diri dari partai berlambang beringin.
2. Eks Bupati Ogan Ilir
Tidak cuma Indra J Piliang, politikus Golkar yang sempat berurusan dengan narkoba. Eks Bupati Ogan Ilir yang juga politikus Golkar Ahmad Wazir Noviadi Mawardi juga dijebloskan ke dalam penjara karena memakai dan memiliki narkoba.
Novi ditangkap pada tahun 2016 lalu oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Padahal sebelum terjaring, Novi baru saja dilantik sebagai Bupati Ogan Ilir.
3. Anggota DPRD Langkat Miliki 100 kg Sabu
Partai Nasdem tercoreng karena salah satu politisinya, Ibrahim Hasan ditangkap karena kasus narkoba. Ibrahim terbukti memiliki narkoba jenis sabu sebanyak 100 kg.
BACA JUGA : BANJIR DI MADIUN MERENDAM HINGGA DELAPAN KECAMATAN
Anggota DPRD Langkat itu ditangkap bersama 10 orang temannya dengan barang bukti 105 kg sabu dan 30.000 ekstasi. Mereka pun diindikasikan masuk dalam jaringan perdagangan internasional.
4. Andi Arief ditangkap di Hotel
Kabar mengejutkan datang dari politisi partai Demokrat, Andi Arief. Andi digiring polisi karena kasus narkoba. Saat ditangkap Andi diduga tengah bersama perempuan.
Namun saat ini polisi telah membebaskan Andi dan akan diserahkan ke BNN untuk direhabilitasi.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.