Banyak godaan yang bakal kamu hadapi ketika mencoba untuk menerapkan pola hidup sehat terutama dari makanan. Namun ternyata, penyebab gagalnya diet bukan hanya godaan makanan yang ada di sekitarmu, tapi beberapa faktor internal dan eksternal.
"Penghambat kebiasaan internal itu adalah seringkali kita bersikap all or nothing. Kalau nggak 100 persen, ya nggak sama sekali. Padahal itu susah dan harus bertahap," ujar Vera Itabiliana, Pakar Psikologi Universitas Indonesia.
BACA JUGA : BANJIR DI MADIUN MERENDAM HINGGA DELAPAN KECAMATAN
Selain sikap 'all or nothing', seseorang kerap menganggap perubahan itu merepotkan.
"Bisa juga karena kita mengabaikan peran lingkungan atau komitmennya kurang. Sedangkan, faktor eksternalnya adalah lingkungannya kurang mendukung," jelasnya .
Jika kamu merasa alasan di atas kurang memuaskan, mungkin faktor inersia yang membuat dietmu gagal.
"Faktor ini yang membuat kita do nothing. Jadi, mekanisme homeostatis yang menjaga keseimbangan metabolisme tubuh, seperti berat badan, jumlah energi serta suhu tubuh jadi terganggu karena perubahan," jelas Alvin Hartanto, Ahli Gizi dan Content Creator.
Secara tidak sadar, tubuh menolak perubahan keseimbangan metabolisme yang diakibatkan berubahnya pola hidupmu.
"Kalau olahraga, metabolismenya akan tinggi. Tapi kalau kerja di depan komputer saja ya metabolismenya rendah," imbuhnya.
BACA JUGA : PETANI KARET MAMPU MEMPRODUKSI EKSTASI DI RINGKUS KEPOLISIAN
Untuk membiasakan diri, kamu membutuhkan komitmen yang kuat. " Menurut pakar, kita butuh 3 sampai 4 minggu untuk adaptasi ke hal baru," kata Alvin.
Alvin juga menganjurkan untuk mulai olahraga rutin 2-4 kali seminggu.
"Kalau ingin menurunkan berat badan, menurut riset, kita bisa mengurangi maksimal 2 kilo per bulan. Lebih dari itu, biasanya kurang dianjurkan," tandasnya.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.