BERIKUT PENMJELASAN ANIES ATAS KJP PLUS YANG TELAH DIJANJIKAN
INTERQQ |
Pemerintah provinsi (Pemrov) DKI Jakarta masih saja mempertimbangkan di dalam menambahkan anggaran di dalam sektor pendidikan untuk mengakomodir semua program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus yang sudah di janjikan pada saat kampanye oleh pasangan Gubernur beserta Wakil Gubernur yang sudah resmi terpilih, Anies Rasyid Baswedan dan juga Sandiaga Salahuddin Uno.
Dengan alasan mereka, sampai pada saat ini pihak dari Pemprov DKI Jakarta masih saja belum dapat memahami semua konteks dari fasilitas yang di sebut dengan Plus (tambahan) yang akan di masukkan ke dalam fasilitas pada program KJP Plus nantinya. Gubernur DKI Jakarta yang sudah resmi terpilih, Anies Rasyid Baswedan juga telah mengaku kalau saja pihak mereka sedang memberikan terjemahan dari semua janji kerja dari pihak Anies Sandi di dalam program kerja Pemprov DKI Jakarta.
"Sampai saat ini pihak Pemrov masih saja belum paham dengan semua program yang akan kami jalankan nantinya. Nanti saja, biar kami yang akan menterjemahkannya dengan cara yang lebih detail lagi oleh tim," di sebutkan oleh Anies Rasyid Baswedan pad saat di temui di Jalan Makmur No 25, Ciracas, Jakarta Timur, pada hari Senin tanggal 22 mei 2017.
Anies Rasyid Baswedan juga mengatakan kalau saja pada prisipnya program dari KJP plus yang telah dia dijanjikan tersebut pada saat berkampanye hanya ingin dapat terjangkau lebih banyak lagi dan secara luas yang akna di manfaatkan oleh para warga Jakarta. Misalkan si penerima yang akan manfaat KJP Plus yang tidak akan hanya sebatas terhadap siswa yang sedang bersekolah saja. Akan tetapi dapat juga kepada mereka yang sudah putus sekolah akan tetapi masih pada usia sekolah.
Gubernur DKI Jakarta yang sudah resmi terpilih ini juga menambahkan kalau saja skema pada anggaran tersebut pun dapat dikaji kembali. Termasuk di dalam bentuk dari pada KJP Plus yang dapat di jadikan uang atau juga bisa dengan sistem non-tunai.
"Masalah seperti itu sudah tentu harus kerja teknokratis, pendataan, formula yang seperti apa pun agar dapat di jadikan pemanfaatan dapat secara optimal. Maka dari pada itu ke dua duanya akan tetapi pada nantinya urutannya pasti akan tetap ada, yang mana akan lebih di dahulukan dan lain lainnya semua akan tergantung pada ketersediaan datanya juga," pungkas Anies Rasyid Baswedan.
Dengan alasan mereka, sampai pada saat ini pihak dari Pemprov DKI Jakarta masih saja belum dapat memahami semua konteks dari fasilitas yang di sebut dengan Plus (tambahan) yang akan di masukkan ke dalam fasilitas pada program KJP Plus nantinya. Gubernur DKI Jakarta yang sudah resmi terpilih, Anies Rasyid Baswedan juga telah mengaku kalau saja pihak mereka sedang memberikan terjemahan dari semua janji kerja dari pihak Anies Sandi di dalam program kerja Pemprov DKI Jakarta.
"Sampai saat ini pihak Pemrov masih saja belum paham dengan semua program yang akan kami jalankan nantinya. Nanti saja, biar kami yang akan menterjemahkannya dengan cara yang lebih detail lagi oleh tim," di sebutkan oleh Anies Rasyid Baswedan pad saat di temui di Jalan Makmur No 25, Ciracas, Jakarta Timur, pada hari Senin tanggal 22 mei 2017.
Anies Rasyid Baswedan juga mengatakan kalau saja pada prisipnya program dari KJP plus yang telah dia dijanjikan tersebut pada saat berkampanye hanya ingin dapat terjangkau lebih banyak lagi dan secara luas yang akna di manfaatkan oleh para warga Jakarta. Misalkan si penerima yang akan manfaat KJP Plus yang tidak akan hanya sebatas terhadap siswa yang sedang bersekolah saja. Akan tetapi dapat juga kepada mereka yang sudah putus sekolah akan tetapi masih pada usia sekolah.
Gubernur DKI Jakarta yang sudah resmi terpilih ini juga menambahkan kalau saja skema pada anggaran tersebut pun dapat dikaji kembali. Termasuk di dalam bentuk dari pada KJP Plus yang dapat di jadikan uang atau juga bisa dengan sistem non-tunai.
"Masalah seperti itu sudah tentu harus kerja teknokratis, pendataan, formula yang seperti apa pun agar dapat di jadikan pemanfaatan dapat secara optimal. Maka dari pada itu ke dua duanya akan tetapi pada nantinya urutannya pasti akan tetap ada, yang mana akan lebih di dahulukan dan lain lainnya semua akan tergantung pada ketersediaan datanya juga," pungkas Anies Rasyid Baswedan.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.