"Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mentargetkan mampu merampungkan pembangunan 29 bendungan hingga 2019 mendatang.
"Sebanyak 29 bendungan ini akan mampu memberikan tambahan volume tampungan sebesar 1,8 miliar meter kubik, yang memberi manfaat bagi irigasi seluas 172.991 hektare, mereduksi banjir hingga 5.194,17 m3/detik, menambah air baku 714,48 m3/detik, serta memiliki potensi tenaga listrik 142,52 MW. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Imam Santoso, dalam siaran persnya akhir pekan lalu di Jakarta.
"Menurut dia, saat ini dari 7,1 juta hektar luas irigasi permukaan, baru sekitar 761.542 hektar atau 10,7 persen yang sumber airnya berasal dari bendungan, sementara sebagian besar masih mengandalkan air dari sungai maka luasan irigasi yang mendapatkan pasokan air dari bendungan akan bertambah menjadi 934.533 hektar.
“Irigasi yang airnya dari bendungan, dapat mengairi sawah sepanjang tahun sehingga bisa menanam dengan pola padi-padi-palawija atau dengan besaran indeks pertanaman (IP) 265% dibanding irigasi yang non-bendungan seperti sungai.
"Ditambahkannya, pembangunan bendungan dilakukan sangat hati-hati dan melibatkan para ahli dari Komisi Keamanan Bendungan mulai dari perencanaan lokasi bendungan, pembangunan dan penggenangannya.Untuk menyelesaikan semua bedungan ini juag sangat butuh waktu yang lama dam sekitar berapa tahun lagi baru bisa disiapkan.
"Saat ini sebanyak 30 bendungan dalam proses pembangunan dengan progres pekerjaan masih sesuai jadwal bahkan beberapa bendungan akan selesai lebih cepat.Ditargetkan selesai tahun ini atau lebih cepat 1,5 tahun dari target semula. Dua bendungan lain yang akan selesai tahun ini adalah Bendungan Tanju di Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Marangkayu di Kalimantan Timur.
"Di tahun ini akan di kerjakan sebanyak sembilan bendungan yakni Way Apu di Maluku, Baliem di Papua, Rukoh di Aceh, Lausimeme di Sumatera Utara, , Pamukkulu di Sulawesi Selatan,Sidan di Bali Komering II di Sumatera Selatan, Bener di Jawa Tengah, dan Temef di NTT. Sebelum dilelang, harus mendapatkan persetujuan dari Komisi Keamanan Bendungan yang saat ini tengah diproses.
"Dalam pengadaan lahan bendungan, Kementerian PUPR akan menggunakan dana yang berasal dari Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).DI Tahun ini, pemerintah akan mengeluarkan dana LMAN untuk pengadaan lahan mencapai Rp 2,37 triliun yang akan dialokasikan untuk 24 bendungan.
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.